Program Kerja KKN Pertanian

Program KKN bagi mahasiswa merupakan ajang pembuktian keahlian sesuai jurusannya masing-masing. Meski begitu, menyusun program KKN terkadang sulit dilakukan. Hal ini pun terjadi pada mahasiswa jurusan pertanian. Era modern dan masa pandemi membuat mahasiswa berpikir keras dalam membuat program kerja KKN pertanian yang efektif. Berikut contoh program yang bisa diaplikasikan:

1. Pelatihan Teknik Menanam Vertikultur

Zaman modern membuat kebanyakan orang berlomba-lomba menghabisi lahan subur untuk membuat hunian. Mulai dari rumah, apartemen, villa, semua dibangun dengan menggunduli banyak lahan pertanian atau perkebunan. Demikian halnya masyarakat kota yang mulai kehabisan tempat untuk bercocok tanam, sekadar tanaman obat atau tanaman bunga.

Salah satu program kerja KKN pertanian yang bisa ditawarkan sekaligus diaplikasikan untuk kondisi ini adalah teknik menanam vertikultur. Teknik menanam ini merupakan sebuah metode yang diterapkan dengan menggunakan media botol plastik. Dengan demikian, teknik ini juga sekaligus mengedukasi masyarakat untuk memilah sampah, dan memanfaatkannya menjadi pot untuk tanaman.

Botol-botol plastik tersebut disusun secara vertikal menggunakan tali, setelah sebelumnya dibuat lubang dengan lebar secukupnya untuk memasukkan media tanam. Menggunakan teknik ini, masyarakat bisa melakukan penanaman bibit buah maupun sayur.

2. Pembuatan Pupuk Organik

Pembuatan pupuk organik juga dapat dengan mudah diprogramkan ketika KKN di wilayah desa, dengan menggunakan kotoran hewan atau tanaman. Lingkungan pedesaan tentu akan sangat lekat dengan tumbuhan hijau dan hewan-hewan ternak seperti sapi, kambing, atau ayam. Selain menjaga kesuburan tanah lebih lama, pupuk organik juga mampu menyerap air sehingga lebih ramah lingkungan.

Proses pembuatan pupuk organik pun sangat mudah, yaitu hanya dengan bahan kotoran hewan yang dicampur dengan arang sekam dan Jerami. Larutan decomposer sebagai media tambahan pun mudah didapat dan dibuat dengan campuran gula dan air.

Baca Juga Pentingnya KKN dan Pertimbangan dalam Memilih Contoh Judul Laporan KKN Menarik

3. Peningkatan Mutu Produk Pascapanen

Program ini merupakan pemberdayaan ibu-ibu di lingkungan desa lokasi KKN. Hasil panen yang melimpah, terkadang membuat para petani kehabisan pasar sehingga menjatuhkan nilai penjualannya. Dengan meningkatkan mutu produk pascapanen, kelebihan supply akan diolah sedemikian rupa sehingga tetap dapat dijual dan mendatangkan keuntungan ekonomi.

Mahasiswa KKN dapat terlebih dulu memberikan penyuluhan terkait dengan diversifikasi produk pertanian, lengkap dengan alternatif dan cara mengolahnya. Setelah itu, pada beberapa tempat, dapat dilakukan pelatihan untuk mengolah beberapa bahan pertanian, menjadi produk baru yang bernilai jual.

4. Pertanian Terpadu Berbasis Peternakan

Pertanian terpadu merupakan sebuah program gabungan dari berbagai disiplin ilmu, dalam rangka mengembangkan pertanian yang memiliki hasil lebih optimal dan jangka panjang. Beberapa bidang ilmu yang dapat dipadukan dengan pertanian adalah peternakan, perikanan, atau kehutanan.

Hal yang paling mudah dilakukan di wilayah pedesaan adalah pertanian terpadu berbasis peternakan. Mengingat, kebanyakan masyarakat desa tentu lekat dengan pertanian sekaligus pemeliharaan hewan ternak seperti kambing atau ayam. Program ini dapat dilakukan untuk membackup masalah ketahanan pangan masyarakat, dikarenakan masa panen yang tidak datang setiap hari.

Baca Juga Contoh Susunan Acara Perpisahan KKN Dari Pembukaan Hingga Penutupan

5. Penyuluhan Pengamatan Hama dan Penyakit

Faktanya, masih banyak petani tradisional yang belum bisa membedakan antara hama dan penyakit. Sebagai mahasiswa yang memiliki bekal ilmu tinggi di bidang pertanian, penyuluhan terkait hama dan penyakit dapat diangkat menjadi salah satu program kerja KKN pertanian.

Program KKN dengan tema tertentu mulai intens dilakukan oleh banyak jurusan, salah satunya pertanian. Dengan demikian, mahasiswa harus terus menggali ide dan mengenali potensi, agar program kerja KKN pertanian bisa berkembang dan tidak stagnan dengan kegiatan yang monoton.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *