sistematika penulisan skripsi kualitatif

Berbeda dengan lingkup studi Ilmu Pengetahuan Alam yang banyak memakai jenis penelitian kuantitatif, skripsi Ilmu sosial justru cenderung menggunakan jenis kualitatif. Jenis ini sangat memperhatikan pada kekuatan pendeskripsian fenomena yang tampil pada data yang digunakan. Tentunya dengan merunut sistematika penulisan skripsi kualitatif yang terdiri dari sejumlah komponen di bawah ini:

Sistematika Penulisan Skripsi Kualitatif bagian Pembukaan

Bagian pertama dalam sistematika penulisan skripsi kualitatif ialah pembukaan skripsi. Biasanya bagian ini memuat identitas pengenal dari skripsi, yang secara umum memuat sejumlah komponen penting seperti:

  • Halaman sampul depan yang memuat identitas seperti nama penulis, judul skripsi, tahun pembuatan, asal instansi, logo dan sebagainya yang dicetak secara hard cover;
  • Lalu ada halaman judul yang memuat identitas lengkap dari skripsi kualitatif;
  • Lembar persetujuan yang biasanya terdiri dari dua buah komponen utama yakni dari pembimbing dan pengesahan kelulusan seorang mahasiswa;
  • Abstrak yang memuat gambaran singkat penelitian yang dibuat;
  • Abstract merupakan terjemahan dari bagian abstrak yang ditulis dengan menggunakan bahasa internasional laiknya bahasa Inggris;
  • Prakata atau pengantar yang digunakan untuk memberi ucapan terimakasih atau arahan pada pembaca;
  • Halaman persembahan yang menjadi sarana khusus bagi penulis untuk menyatakan keperluan terkait pendedikasian tulisan;
  • Keterangan halaman motto yang bersifat opsional untuk menunjukkan sikap hidup yang dipegang oleh seorang peneliti; dan
  • Sejumlah daftar keterangan yang menunjukan halaman tempat informasi penting pada skripsi agar lebih mudah dicari pembaca seperti daftar isi, tabel, gambar, maupun lampiran.

Baca Juga Kajian Struktur Tugas Akhir Skripsi Tesis

Mengenal 10 Perbedaan Skripsi Tesis dan Disertasi yang Wajib Diketahui

Inti Pembahasan Skripsi

Setelah bagian pembuka di yang diuraikan di atas, lanjut sistematika penulisan skripsi kualitatif pada bagian inti. Umumnya, pada bagian ini memuat sejumlah hal pokok yang bersifat wajib, di antaranya:

1. Bab Pendahuluan

Masuk ke sistematika penulisan skripsi kualitatif bagian inti pertama ada bab pendahuluan yang bisa dikatakan sebagai pembuka pintu menuju pembahasan. Karena perannya sebagai awalan, maka biasanya bab ini memuat hal-hal pokok yang menjadi alasan penulisan, antara lain:

  • Konteks atau jenis penelitian serta latar belakang yang mendasari minat seorang penulis skripsi untuk melakukan penelitian;
  • Fokus atau poin penelitian yang memuat sejumlah rumusan permasalahan, menjelaskan arah penelitian kualitatif tersebut;
  • Pembatasan masalah yang memiliki tujuan agar penelitian kualitatif lebih berfokus dan tidak melebar ke pembahasan yang tidak diinginkan oleh penulis;
  • Tujuan yang menjadi keinginan atau cita-cita penulis pasca kegiatan penelitian;
  • Kerangka teori yang menjelaskan pola pikir penulis terkait cara menyelesaikan permasalahan penelitian menggunakan landasan teori yang ada;
  • Manfaat penelitian yang berisikan urgensi penelitian khususnya berkaitan dengan sisi  praktik kehidupan di alam nyata;
  • Berbagai manfaat yang lain terkait perkembangan teori sesuai dengan lingkup ilmu pengetahuan dari masing-masing penulis skripsi; serta
  • Definisi operasional yang diperlukan untuk menjelaskan kepada pembaca terkait batasan makna istilah yang dipergunakan dalam skripsi.

2. Metode Penelitian yang Dipergunakan

Selanjutnya, ada metode penelitian yang menjadi bahasan wajib pada sistematika penulisan skripsi kualitatif. Seorang peneliti perlu untuk menyertakan sejumlah elemen utama dalam bab ini, yang melingkupi:

  • Informasi pendekatan yang dipergunakan pada penelitian, dalam hal ini memakai jenis kualitatif;
  • Kehadiran peneliti dalam kaitan terkait peranannya pada sebuah skripsi;
  • Instrumen yang merupakan alat bantu bagi peneliti ketika hendak melakukan pengumpulan data di lapangan, baik berupa daftar pertanyaan wawancara atau yang lainnya;
  • Data lokasi terkait di mana sebuah kegiatan penelitian kualitatif dilaksanakan oleh peneliti;
  • Sumber-sumber data yang dipakai oleh peneliti baik yang diperoleh secara langsung maupun mengakses dari sumber lain semisal buku atau siaran video;
  • Prosedur pengumpulan data yang memuat cara penulis untuk mendapatkan data-data yang ingin dideskripsikan secara kualitatif;
  • Teknik analisis yang memuat cara pendeskripsian data yang akan dilakukan;
  • Pengecekan keabsahan yang memberi kemudahan penulis dalam memverifikasi data agar meminimalkan terjadinya kesalahan; dan
  • Tahapan penelitian kualitatif yang hendaknya disajikan secara rinci dan jelas, baik menggunakan bantuan media tabel, skema, atau yang lainnya.

3. Pemaparan Data Beserta Hasil Temuan Peneliti

Sesudah melalui bab metode penelitian, maka penulis akan dihadapkan sistematika penulisan skripsi kualitatif berupa pemaparan data. Pada bab ini, penulis berkewajiban untuk menghadirkan sejumlah komponen penting, laiknya:

  • Data-data primer yang diperoleh peneliti secara langsung dengan menggunakan metode pemerolehan yang disebutkan pada bab dua;
  • Data sekunder yang diperoleh dari sumber-sumber yang relevan dan telah dibuktikan keabsahannya, diperoleh dari dokumentasi oleh orang lain maupun dari arsip yang dimiliki oleh peneliti sebelumnya;  dan
  • Deskripsi atau penjabaran dari sejumlah data yang disajikan tersebut secara jelas agar dapat dipahami dengan baik oleh para pembaca.

4. Poin Pembahasan Skripsi

Berikutnya, setelah menyerahkan bab ketiga pada pembimbing dan tidak perlu melakukan revisi. Maka penulis akan diarahkan untuk melanjutkan pada bagian pembahasan, yang terdiri dari:

  • Pembedahan atau pendeskripsian data penelitian secara lebih jelas dan terperinci;
  • Penyebutan berbagai temuan baru yang telah didapat oleh peneliti selama menjalankan kegiatan penelitian yang dilakukan di lapangan;
  • Pendeskripsian atau pengukuhan posisi temuan terkait berbagai penelitian yang pernah ada dan dijadikan sebagai salah satu referensi penting;
  • Penjabaran terkait temuan yang bersifat otentik, khas, dan bukan merupakan unsur plagiasi dari penelitian yang pernah ada sebelumnya.

5. Penutup

Kelima, setelah mendeskripsikan semua hasil pembahasan secara lengkap pada bab empat, maka sebelum menyelesaikan tugas skripsinya, mahasiswa wajib membuat penutup. Bagian ini memiliki unsur-unsur penting yang wajib diperhatikan yang meliputi:

  • Simpulan yang memuat poin-poin pokok terkait hasil temuan yang ada pada skripsi kualitatif;
  • Poin implikasi dari adanya skripsi kualitatif yang telah dibuat;
  • Tindak lanjut yang berisi gagasan yang akan datang terkait upaya pengembangan penelitian pasca skripsi diselesaikan;
  • Saran-saran yang memuat rekomendasi bagi para pembaca maupun bagi para peneliti lain yang hendak menggunakan skripsi kualitatif tersebut sebagai bahan referensi atau rujukan.

Bagian Pelengkap

Terakhir, setelah menyelesaikan sistematika penulisan skripsi kualitatif pada bagian inti, seorang juga wajib melengkapi data-data untuk menunjang penelitiannya. Pada kelazimannya, dokumen-dokumen pelengkap yang turut dihadirkan di bagian ini meliputi:

  • Daftar pustaka yang menjadi informasi rujukan atau referensi penulis dalam mengambil data atau kajian teori yang dipakai dalam penelitian;
  • Riwayat hidup penulis yang menggambarkan rekam jejak atau biografi singkat;
  • Surat pernyataan keaslian skripsi yang penting guna menghindari tuduhan tindak kejahatan berupa plagiasi maupun bentuk kejahatan terkait hak cipta atau kekayaan intelektual yang lain;
  • Lampiran-lampiran yang menunjang penelitian dan melengkapi informasi namun tidak mungkin disertakan secara langsung dalam bab pembahasan.

Baca Juga Kajian Penelitian Tugas akhir

Keunggulan SQLite Yang Harus Anda Ketahui!

Mengenal Pengertian SPSS dan Kelebihannya Aplikasi SPSS Olah Data

Nah, demikianlah tadi sejumlah informasi penting yang dapat disajikan terkait sistematika penulisan skripsi kualitatif yang harus diperhatikan. Perlu untuk diingat kembali, bahwasanya secara umum penelitian ini memiliki poin penting dari segi kerunutan dan kekuatan pendeskripsian. Jadi, usahakan untuk menghindari kata-kata ambigu agar menghindari kesalahpahaman yang mungkin terjadi pada para pembaca.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *