Beasiswa Dokter Spesialis Selain LPDPBeasiswa Dokter Spesialis Selain LPDP

Menjadi dokter spesialis termasuk impian banyak orang, misalnya dengan jalur beasiswa LPDP. Melihat tingginya antusiasme, beasiswa dokter spesialis selain LPDP hadir sebagai alternatif. Beasiswa ini bernama BPI, yang membuka kesempatan bagi penerimanya untuk menempuh pendidikan menjadi dokter spesialis sesuai pilihan.

Apa Itu Beasiswa BPI?

Beasiswa Pendidikan Indonesia, sering disebut dengan BPI merupakan beasiswa yang membuka peluang bagi pelajar untuk melanjutkan ke program dokter spesialis. Meski masih berhubungan dengan LPDP, beasiswa ini bukan langsung dari LPDP seperti PPDS.

Program ini ditujukan kepada warga asal Indonesia (WNI) untuk melanjutkan pendidikannya sebagai dokter spesialis. Baik program untuk belajar di dalam maupun luar negeri, calon penerima beasiswa bisa mengajukan diri untuk menerima beasiswa ini selama sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.

Perguruan Tinggi yang termasuk dalam program penerimaan beasiswa ini haruslah terakreditasi A, baik Universitas maupun program studinya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dari segi kualitas sudah tidak diragukan lagi. Penerima beasiswa bisa memanfaatkan peluang ini untuk mengasah kompetensi hingga menjadi ahli di bidangnya.

Ada beberapa bidang keilmuan yang diprioritaskan dalam beasiswa dokter spesialis selain LPDP ini. Berikut daftarnya (diurutkan berdasarkan skala prioritas) yang kesemuanya bidang spesialis. Mulai dari obstetri (kebidanan) dan ginekologi (kandungan), kedokteran anak, anestesiologi, radiologi, pembedahan, patologi klinik, dan rehabilitasi medis.

Baca Juga Syarat Beasiswa S2 Luar Negeri dari Berbagai Lembaga

Pembiayaan

Dalam beasiswa ini, akan ada pembagian biaya yang berbeda. Ada biaya pendidikan yang ditanggung BPI, dan ada juga biaya pendukung. Untuk biaya pendidikan dan selain itu ada juga biaya pendukung yang akan didapatkan  penerima beasiswa. Biaya Biaya tersebut mencakup hal-hal seperti di bawah ini:

  • Pendaftaran
  • SPP berupa operasional pendidikan, penyelenggaraan pada RS pendidikan, latihan kursus yang wajib diikuti, pembuatan karya ilmiah, uji keterampilan, praktikum klinik.
  • Non SPP berupa tunjangan yang bisa dipakai untuk buku tiap tahun, tesis atau disertasi (paket), seminar (paket), keperluan publikasi (at cost), kebutuhan wisuda (at cost), serta ujian nasional (paket).
  • Transportasi untuk keberangkatan serta kepulangan dari tempat asal (domisili) menuju Universitas yang dituju (satu kali, at cost).
  • Asuransi dasar untuk kesehatan.
  • Biaya hidup bulanan (paket).
  • Tunjangan untuk keluarga, paling banyak untuk dua orang (paket).
  • Kedatangan/settlement (paket).
  • Kondisi darurat.

Baca Juga Beasiswa Untuk Gap Year Ini Tidak Boleh Dilewatkan

Syarat dan Prosedur Beasiswa BPI

Untuk mendapatkan beasiswa apa pun, pasti calon penerima akan diminta memenuhi persyaratan-persyaratan. Begitu juga untuk beasiswa BPI, syarat dalam menerima beasiswa dokter spesialis selain LPD cukup beragam. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dan disiapkan:

  • Sehat secara jasmani rohani, tidak pernah memakai narkoba.
  • Lampiran rekomendasi atasan atau pimpinan apabila sudah pernah bekerja, tokoh masyarakat untuk yang masih belum bekerja.
  • Menandatangani surat yang menyatakan bahwa tidak sedang menerima beasiswa dari pihak lain.
  • Memahami dan menandatangani surat dengan pernyataan jika tidak pernah terlibat dengan kegiatan yang melanggar secara akademik.
  • Surat pernyataan mengenai setia untuk NKRI, siap mengabdi bagi bangsa Indonesia.
  • Menulis pernyataan jika setuju dengan semua ketentuan beasiswa BPI.
  • Usia maksimal 42 tahun untuk ASN dan PNS, maksimal 35 tahun untuk masyarakat umum.
  • Ijazah sarjana terapan.
  • IPK lebih dari 3, sertifikat IELTS/TOEFL/TOEIC sesuai angka yang disyaratkan.F

Untuk bisa mendaftar ke beasiswa BPI ini, ada beberapa tahap yang perlu diikuti. Semua calon penerima beasiswa harus melaluinya tanpa terkecuali, karena sudah menjadi ketentuan utama. Berikut beberapa tahapnya:

  • Melakukan pendaftaran.
  • Mengikuti seleksi administrasi.
  • Menjalankan assessment secara online.
  • Seleksi wawancara berupa diskusi grup (leaderless group discussion) dan juga penulisan essay (on the spot essay writing).
  • Penetapan akan penerimaan beasiswa.

Baca Juga Program Beasiswa BCA Untuk Lulusan SMA/SMK Sederajat

Itu tadi ulasan mengenai beasiswa dokter spesialis selain LPDP. Persyaratan dan kompetisi yang terdapat di LPDP memang cukup ketat, sehingga banyak yang mencari opsi lain. Untuk itu, selain mencari informasi mengenai beasiswa, penting untuk membekali diri dengan kemampuan yang terus dikembangkan dan memahami seluruh persyaratannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *