Apa saja macam-macam teknik pengumpulan data yang bisa dilakukan? Mungkin ini menjadi salah satu pertanyaan yang muncul di pikiran peneliti awam yang baru akan memulai penelitian. Pengumpulan data memang merupakan hal paling penting yang tidak boleh disepelekan. Jika data penelitian saja diperoleh dengan teknik yang tidak tepat maka akan sangat berpengaruh terhadap hasil akhir penelitian. Oleh karena itu, ketahuilah beberapa teknik yang bisa dilakukan untuk mengumpulkan data seperti berikut ini:
1. Observasi
Macam-macam teknik pengumpulan data pertama yaitu observasi. Teknik paling sering digunakan di berbagai topik penelitian bahkan tak jarang observasi juga dikombinasikan dengan teknik lainnya dalam satu penelitian. Peneliti yang menggunakan teknik ini akan melakukan pengamatan dalam periode waktu tertentu untuk memperoleh data primer atau data sekunder.
Bagi peneliti yang menggunakan teknik lainnya sebagai teknik utama, maka hasil atau data yang didapatkan dari observasi bersifat sekunder. Data sekunder ini pada umumnya bersifat pelengkap atau untuk menguji data primer yang telah didapatkan.
Baca juga Perbedaan Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif yang Wajib Diketahui
2. Kuesioner
Kuesioner juga bisa dijadikan sebagai teknik untuk memperoleh data penelitian. Pada umumnya, peneliti yang menggunakan kuesioner memilih metode kuantitatif dalam penelitiannya. Kuesioner akan dibagikan oleh peneliti kepada sekelompok orang yang dianggap mampu merepresentasikan masalah dan dapat menjawab pertanyaan penelitian.
Adapun, kuesioner dibuat peneliti dengan merumuskan sejumlah pertanyaan yang merujuk pada instrumen penelitian. Selain itu, pertanyaan juga dapat dibuat dengan melihat teori dan konsep yang digunakan dalam penelitian. Meskipun sering digunakan dalam penelitian kuantitatif, tetapi kuesioner juga tak jarang digunakan peneliti yang memilih jenis penelitian lainnya. Namun, hasil dari kuesioner pada penelitian selain kuantitatif biasanya hanya merupakan data pendukung atau data sekunder saja.
3. Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan peneliti yang ingin melakukan riset atau penelitian yang bersumber dari literatur atau karya sastra seperti buku. Pada umumnya peneliti terlebih dahulu akan mencari sejumlah buku yang relevan dengan topik penelitian. Kemudian, membacanya satu persatu demi mendapatkan data yang diperlukan. Selain buku, peneliti juga bisa mengandalkan hasil riset dan penelitian yang memiliki topik pembahasan serupa.
Baca Juga Mengenal Proses dan Tahapan Sidang Skripsi yang Wajib Dilalui
4. Wawancara
Bagi peneliti yang ingin menjadikan seorang individu atau kelompok tertentu sebagai subjek penelitian biasanya akan melakukan wawancara untuk mendapatkan data. Namun, pemilihan subjek penelitian juga harus dilakukan secara cermat dan tak bisa asal memilih. Jika peneliti melakukan wawancara dengan subjek yang tidak tepat, maka hasil penelitiannya pun menjadi diragukan.
Jenis penelitian yang memerlukan hasil wawancara sebagai data primer salah satunya adalah penelitian sosial kualitatif. Sama seperti kuantitatif yang menggunakan kuesioner, pertanyaan wawancara juga dapat dirumuskan dengan merujuk pada teori dan konsep penelitian.
5. Studi dokumen
Jika pada studi pustaka peneliti cenderung menggunakan buku sebagai sumber data, peneliti yang menggunakan teknik studi dokumen lebih memilih untuk mengumpulkan dokumen-dokumen yang relevan dengan penelitian.
Perlu dicatat bahwa dokumen yang dimaksud di sini tidak hanya berpaku pada dokumen teks yang berisi tulisan pada lembaran kertas, tetapi dokumen juga bisa berupa foto, video, dan sumber digital. Seumpamanya masih diperlukan wawancara untuk menguji hasil yang diperoleh dari teknik ini sifatnya hanya berupa rekomendasi saja.
Baca Juga Mengenal Fungsi Metode Penelitian dalam Berpikir Ilmiah
Itulah macam-macam teknik pengumpulan data yang bisa digunakan dalam penelitian. Bagi yang baru ingin mulai melakukan penelitian sebaiknya pilihlah teknik yang sekiranya paling dikuasai dan sesuai dengan kebutuhan penelitian. Jadi, pastikan untuk memilih teknik yang tepat.