Tes Bakat Skolastik adalah sebuah tes yang ditujukan untuk mengetahui bakat dan kemampuan seseorang di bidang kemampuan. Dalam tes ini, seseorang akan diukur pada kemampuan kognitif, logika atau nalar dan pemahaman umum. Beberapa contoh soal tes bakat skolastik di bawah dapat mencerminkan tingkat kecerdasan intelektual atau yang sering disebut IQ.
Tes Bakat Skolastik terdiri atas beberapa subtes dimana masing-masing subtes tersebut memiliki tujuan yang berbeda. Tes ini dapat mengetahui apakah seseorang mempunyai potensi untuk masuk ke perguruan tinggi, disamping kemampuan akademik. Simak ulasan pertanyaan yang terkait dengan tes bakat skolastik beserta pembahasannya berikut :
1. Subtes Verbal
Subtes Verbal ini mengukur kemampuan seseorang dalam menggunakan logika verbal untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan masalah kata/bahasa. Terdiri dari pertanyaan tentang sinonim, antonym dan analogi. Simak salah satu contoh soal dan pembahasannya berikut :
FAIL : … = KEBERHASILAN : …
A.SUKSES–KEKALAHAN
B.KEKALAHAN–KEMENANGAN
C.RAK–KEGAGALAN
D.DOKUMEN–KESUKSESAN
E.HUJATAN–MEDALI
Jawabannya D, menurut KBBI, fail berarti dokumen. Oleh karena, itu, hubungan tepat untuk mensubstitusikan tanda titik dua adalah frasa bersinonim. FAIL bersinonim dengan DOKUMEN seperti halnya KEBERHASILAN bersinonim dengan KESUKSESAN
2. Subtes Kuantitatif
Subtes ini untuk mengukur kemampuan matematis sederhana, memahami konsep matematika dan menggunakan logika angka. Tepatnya dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan angka. Terdiri dari deretan angka, aritmatika, aljabar, dan geometri, lebih jelasnya perhatikan soal dibawah ini:
Jika 3x=27 dan 4y=16 maka:
A.x>y.
B.x<Y
C.x=y
D.xy<y
E.x dan y tidak bisa ditentukan
Jawabannya adalah A, hal ini diketahui dari apabila 3x sama dengan 27 maka x adalah 3. Sementara 4y sama dengan 16, apabila kedua ruas dibagi 4 maka hasil y adalah 2. Mudahnya, bagi kedua ruas dengan angka didepan huruf untuk memperoleh nilainya.
Baca Juga Gunakan Cara ini Memilih Tutor Privat UTBK SBMPTN yang Ideal
3. Subtes Penalaran Logis
Mengukur kemampuan untuk memilih dan mengorganisasi informasi relevan untuk menyelesaikan masalah. Soal terdiri dari beberapa pernyataan dan tentukan kesimpulan yang dapat ditarik. Pilihlah satu dari pilihan jawaban yang tersedia.
Semua warga Desa Suket adalah nelayan. Pak Imam adalah warga Desa Suket.
a.Pak Imam pasti seorang nelayan
b.Pak Imam bukan seorang nelayan
c.Pak Imam terpaksa menjadi nelayan
d.Pak Imam belum mau menjadi nelayan
e.Pak Imam nelayan dari desa sebelah Desa Suket
Jawaban A Pak Imam pasti seorang nelayan
4. Subtes Penalaran Analitis
Untuk subtes ini, soal terdiri dari beberapa pernyataan yang berupa informasi untuk membuat kesimpulan. Bacalah pertanyaan tersebut dengan cermat dan pilihlah satu dari lima kemungkinan jawaban. Berikut contoh soal tes bakat skolastik subtes penalaran analitis:
Agen properti menawarkan lima buah rumah dengan luas dan tipe sama, untuk harga rumah tersebut ditentukan oleh panorama sekelilingnya. Rumah tersebut terdiri dari P,Q,R,S,T.
Harga R tiga kali Q, sedangkan harga S adalah harga R ditambah Q. Rumah P dua kali lebih mahal dari rumah Q dan T lebih murah dua kali lipat daripada rumah S. Urutan tiga rumah yang memiliki panorama terindah adalah…
a.S,R,Q
b.S,P,T
c.S,R,P
d.S,P,Q
e.R,S,T
5. Subtes Penalaran Diagram atau Gambar
Berfungsi mengukur daya logika atau imajinasi ruang yang dimiliki seseorang. Terdiri dari tes padanan hubungan gambar, tes seri gambar, tes mengelompokkan gambar, tes bayangan gambar, dan tes identifikasi gambar. Soal biasanya berupa menentukan pola gambar, dimana pembaca diminta gambar akhir dari susunan pola yang tersedia.
Baca Juga Lihat Keuntungan dan Keunggulan Tutor Privat Belajar UTBK SBMPTN
Itulah contoh soal tes bakat skolastik pada lima kategori subtes yang harus dipahami bentuk soalnya dan bagaimana cara menjawabnya. Tak hanya digunakan dalam seleksi masuk perguruan tinggi namun juga pada tes seleksi PPPK guru. Tes Skolastik ini memang tidak disusun berdasarkan silabus mata pelajaran,namun menekankan daya nalar individu secara umum.