Sistematika Penulisan Karya Tulis IlmiahSistematika Penulisan Karya Tulis Ilmiah

Setiap akademisi dalam berbagai jenjang terutama perkuliahan tentu saja mengenai suatu kompetisi karya ilmiah tertentu dalam bentuk tulisan. Namun sayangnya, tidak sedikit akademisi yang  masih mengalami kebingungan tentang sistematika penulisan karya tulis ilmiah yang tepat dan harus digunakan. Oleh karena itu, informasi tentang sistematika tersebut juga semakin dibutuhkan oleh akademisi.

Jika tulisan yang bersifat ilmiah tertentu disusun secara khusus untuk kompetisi nasional tertentu, maka sebaiknya sejak awal ikuti format dalam panduan. Namun jika tidak, maka pastikan untuk mengetahui informasi yang tepat tentang urutan penulisan secara sistematis. Untuk lebih lanjut, silahkan simak uraian detail berikut tentang sistematika penulisan tersebut dengan saksama:

1. Menyiapkan Abstrak dalam Dua Bahasa

Walaupun beberapa penyelenggara kompetisi tersebut merupakan lembaga yang berasal dari Indonesia, peserta tetap diharuskan untuk menuliskan abstrak dalam bahasa Inggris. Hal ini dikarenakan abstrak dalam bahasa Inggris dapat meningkatkan kemudahan akses bagi tulisan untuk dipublikasikan secara internasional. Oleh karena itu, sebaiknya siapkan abstrak untuk tulisan dalam dua bahasa sejak awal.

2. Menuliskan Pendahuluan yang Meyakinkan

Selanjutnya, terdapat bagian yang disebut dengan nama pendahuluan dan ada pula beberapa format yang menamakannya dengan bagian pengantar. Bagian ini dapat dikatakan sebagai pijakan awal dari topik atau fokus utama dari yang dibahas dalam suatu karya ilmiah tertentu. Pendahuluan terutama latar belakang ditulis dengan bahasa menarik dan tentu saja meyakinkan.

3. Menggunakan Landasan Teori dan Kajian Pustaka

Jika landasan teori membahas mengenai persoalan teori apa yang digunakan, maka kajian pustaka lebih berfokus pada pembahasan mengenai objek material. Pada dua sistematika penulisan karya tulis ilmiah tersebut, peneliti harus mampu menguraikan secara tepat kesesuaian antara dua objek yang digunakan. Jika tidak tepat, maka tulisan tidak memiliki basis yang kuat.

4. Menyampaikan Pembahasan Secara Runtut

Lanjut pada bagian yang bisa dikatakan sebagai yang utama dari keseluruhan tulisan, peneliti perlu menyampaikan secara detail tentang sudut pandangnya. Peneliti perlu menyampaikan pula setiap pemikiran yang dimiliki melalui beberapa kalimat yang jangan lupa juga didukung data. Hal ini dikarenakan bagian pembahasan yang akan mengutarakan analisis sekaligus solusi yang ditawarkan.

Baca Juga Cara Ampuh Membuat Dosen Pembimbing Segera Acc Skripsi

5. Membuat Kesimpulan yang Tetap Menyeluruh

Setelah menuliskan setiap hasil analisis secara detail dan menyeluruh dalam bagian yang bernama hasil dan pembahasan, lanjutkan pada bagian penutup. Bagian penutup tersebut pada umumnya terdiri dari dua bagian yaitu, kesimpulan dan saran untuk karya selanjutnya. Kesimpulan harus dituliskan secara menyeluruh dan mencakup setiap gagasan pokok yang diungkapkan melalui tulisan.

6. Membuat Daftar Pustaka Sesuai Format

Referensi yang digunakan dalam karya ilmiah baik yang disampaikan melalui sitasi langsung ataupun tidak langsung perlu dituliskan dalam daftar pustaka. Oleh karena itu, daftar pustaka dapat dikatakan sebagai salah satu bagian penting dalam sistematika penulisan karya tulis ilmiah yang dibuat. Selain itu, tulis setiap daftar pustaka sesuai dengan format tertentu.

7. Melengkapi Karya Ilmiah dengan Lampiran

Terakhir, beberapa karya ilmiah memang dilengkapi dengan bagian tambahan yang dinamakan dengan istilah lampiran. Pada umumnya, lampiran dalam suatu karya ilmiah dapat dibedakan dalam beberapa sub bagian seperti lampiran 1, lampiran 2, dan sebagainya. Sedangkan isi lampiran dalam suatu karya ilmiah bervariasi, bisa berisi kumpulan berbagai gambar atau tabel tertentu.

Baca Juga Inilah Sebab Skripsimu Tidak Selesai-selesai

Sebelum menuliskan suatu karya ilmiah tertentu dan menyetorkannya dalam  kompetisi, sebaiknya perhatikan sistematika penulisan karya tulis ilmiah seperti di atas. Selain itu, setiap sistematika dalam uraian di atas dapat dijadikan sebagai referensi terbaik mulai dari bagian abstrak hingga pada lampiran. Pahami setiap bagian tersebut sehingga karya dapat ditulis dengan baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *