Tugas akhir atau skripsi merupakan salah satu momok yang cukup menakutkan bagi mahasiswa. Tidak hanya mahasiswa akhir, isu tentang kompleksnya proses pengerjaan skripsi juga diketahui oleh mahasiswa baru. Hal ini menjadi cukup wajar karena memang tidak sedikit mahasiswa yang merasa terhambat saat berusaha mengerjakan skripsi.
Karenanya persiapan merupakan satu hal yang sangat perlu untuk mahasiswa lakukan sebelum menghadapi skripsi. Mulai dari pengetahuan, keterampilan, serta mental yang kuat perlu benar-benar mahasiswa siapkan agar bisa mengerjakan skripsi dengan baik.
Salah satu kemampuan yang harus mahasiswa miliki tentunya adalah kemampuan untuk menuangkan suatu gagasan ke dalam bentuk tulisan. Kemampuan ini meliputi kemampuan untuk menulis dengan benar sesuai dengan aturan penulisan karya ilmiah serta kemampuan untuk menyusun diksi sehingga tulisan yang mahasiswa hasilkan lebih mudah untuk dipahami pembaca.
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa tidak memiliki kebiasaan menulis akan menyulitkan mahasiswa ketika mengerjakan skripsi. Jangankan menuangkan gagasannya sendiri, membahasakan pikiran orang lain dengan bahasa yang lebih sederhana saja bisa akan menjadi kesulitan tersendiri bagi mahasiswa.
Baca juga Mengenal Pengertian dan Jenis Metode Penelitian Skripsi
Kesulitan lain adalah tidak memahami aturan penulisan yang benar. Hal ini cukup mengganggu karena banyaknya mahasiswa yang harus menerima revisi karena tidak memahami aturan penulisan dan penggunaan bahasa baku.
Selain itu penyusunan kata yang tepat sehingga bisa membentuk kalimat efektif juga merupakan dasar menulis yang seharusnya sudah mahasiswa kuasai.
Salah satu cara yang efektif untuk meminimalisir hal itu tentunya adalah dengan membangun kebiasaan menulis. Ini berlaku bukan hanya untuk mahasiswa sastra yang selalu berkutat dengan tulisan, melainkan untuk semua mahasiswa dari semua jurusan.
Kemampuan mahasiswa dalam menulis akan terbangun ketika mahasiswa itu membiasakan diri untuk menulis sesuatu. Secara alamiah kebiasaan menulis akan terlatih ketika mahasiswa mengerjakan tugas-tugas perkuliahan yang berhubungan dengan penulisan seperti membuat artikel, membuat makalah, atau membuat review suatu jurnal.
Baca Juga Mengenal Analisis Data dan Manfaat Menggunakan Jasa Analisis Data
Jika mahasiswa terbiasa dengan tulisan dan bacaan, maka secara tidak sadar kemampuan menulisnya akan menjadi semakin baik.
Kebiasaan menulis ini sama efektifnya dengan kebiasaan membaca. Semakin banyak mahasiswa membaca, maka ia akan semakin terbiasa dengan pola-pola pembentukan kalimat dan paragraf sehingga bisa menjadi satu tulisan utuh.
Membiasakan Diri dengan Tulisan
Sebagai mahasiswa, membiasakan diri dengan tulisan tentunya adalah sebuah kewajiban. Selain karena banyaknya sumber pengetahuan yang tersimpan dalam tulisan, kebiasaan ini juga akan mengasah kemampuan mahasiswa dalam menulis. Dampaknya adalah mahasiswa tidak akan merasa kesulitan ketika berhadapan dengan tugas akhir yaitu menulis skripsi.
Baca Juga Gugup Saat Sidang? Inilah Cara Menjawab Pertanyaan Sidang Skripsi yang Sulit Dijawab
Ada banyak cara yang bisa mahasiswa lakukan untuk membangun kebiasaan menulis. Cara pertama adalah dengan membiasakan diri untuk membaca suatu tulisan. Setelah itu menuliskan kembali isi tulisan yang telah mahasiswa baca dan dengan bahasa yang lebih sederhana. Cara lain adalah dengan menulis catatan harian. Menulis catatan harian juga bisa menjadi latihan yang efektif untuk meningkatkan kemampuan menulis mahasiswa. Kebiasaan menulis ini, nantinya akan mempermudah mahasiswa ketika mengerjakan skripsi.