Istilah GIS tentunya bukan istilah yang populer bagi masyarakat awam. Akan tetapi fungsi dari GIS memiliki manfaat yang cukup besar dan bisa diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan. Artikel ini akan membahas secara singkat tentang pemetaan GIS.
Istilah GIS merupakan kependekan dari Geographic Information System atau bisa diterjemahkan secara bebas sebagai Sistem Informasi Geografis.
Istilah ini merujuk pada integrasi perangkat keras, perangkat lunak, serta data yang nantinya akan kita gunakan sebagai untuk menganalisis, mengelola, serta menampilkan suatu informasi berdasarkan keadaan geografis. Pemetaan menggunakan metode GIS merupakan proses penggambaran bentuk permukaan bumi dengan memanfaatkan sistem informasi geografis.
Informasi yang tersimpan di dalam GIS merupakan informasi-informasi spasial atau informasi yang memiliki referensi keruangan. Informasi pada GIS bisa pengguna akses melalui perangkat lunak tertentu sehingga memungkinkan pengguna untuk menyimpan, mengelola, atau menampilkan informasi tersebut.
Pemetaan GIS
Peta merupakan salah satu produk yang paling umum dari GIS. Peta yang saat ini tersedia di beberapa platform biasanya menggunakan GIS.
Pemetaan GIS tentunya tidak lepas dari beberapa prinsip dasar pemetaan seperti kartografi. Kartografi merupakan ilmu yang mempelajari tentang penggambaran bentuk permukaan bumi. Kartografi telah berkembang cukup lama sejak zaman prasejarah untuk menggambarkan wilayah teritori.
9 Juni 1959 sebuah asosiasi kartografi internasional berdiri. Asosiasi yang bernama International Cartographic Association (ICA) ini pertama kali berdiri di Bern, Switzerland.
Baca Juga Tema Penelitian Skripsi
Etika yang Harus Diperhatikan Saat Menjawab Pertanyaan Sidang Skripsi
Sejak saat itu kartografi terus berkembang dari penulisan di atas kertas hingga menjadi bentuk peta digital. Perkembangan inilah yang kemudian saat ini menjadi GIS.
Singkatnya, perkembangan kartografi merupakan perkembangan GIS itu sendiri. Istilah GIS pertama kali dikenalkan pada tahun 1967 oleh pengembang Canada Geographic Information System. GIS berkembang seiring dengan perkembangan komputer.
Komponen GIS
GIS memiliki beberapa komponen utama yaitu perangkat keras, perangkat lunak, data, serta manusia. Setiap komponen ini saling berhubungan dan memberikan peran yang besar dalam terbentuknya GIS.
Komponen GIS pertama adalah perangkat keras. Komponen ini mencakup komponen-komponen di dalam personal computer seperti harddisk, prosesor, GPS, dan komponen-komponen lain. Perkembangan teknologi hardware sejalan dengan perkembangan GIS.
Perangkat lunak untuk GIS saat ini sudah banyak tersedia. Beberapa penyedia biasanya berasal dari lembaga pendidikan, swasta, maupun pemerintahan. Contoh dari software GIS diantaranya adala MapInfo, Idrisi, serta ESRI.
Baca Juga Hal Topik Peta Digital dan Penelitian
5 Topik Pertanyaan saat Bimbingan Skripsi yang Sering Diberikan Dosen
Cara Mengolah Data Penelitian Kuantitatif yang Wajib Kamu Ketahui
Komponen selanjutnya dari GIS adalah data dan keberadaan manusia (brainware). Data dalam GIS merupakan data-data spasial beserta atributnya. Sedangkan manusia memiliki peran sebagai pengembang, pengelola, serta pengguna dari GIS itu sendiri.
Selain komponen-komponen tersebut ada juga komponen yang bernama alur kerja atau metode. Komponen ini merujuk pada penggunaan GIS yang harus dengan alur kerja, kerangka kerja, dan metode kerja tertentu. Itulah pembahasan singkat tentang Sistem Informasi Geografis serta pemetaan GIS. Jika kamu menyukai artikel ini silahkan bagikan dengan orang-orang terdekat.