Contoh Proker KKN Individu CovidContoh Proker KKN Individu Covid

Masa pandemi ternyata juga memberikan imbas nyata kepada dunia pendidikan tinggi. Bukan hanya perkuliahan yang diselenggarakan secara daring, namun kegiatan KKN pun harus mengalami perubahan mekanisme, seperti KKN Individu. Tentunya dengan demikian, mahasiswa pun harus menggali referensi lebih dalam untuk mendapatkan contoh proker KKN individu covid atau masa pandemi.

KKN dalam mekanisme ini umumnya tidak dilakukan di lokasi yang jauh, melainkan berada di wilayah tinggal masing-masing mahasiswa. Meskipun terlihat mudah, namun dalam waktu yang relatif singkat, mahasiswa tetap harus menyelesaikan beberapa program secara individu. Hal itu tentu menyulitkan, jika mahasiswa tidak memprogram dengan baik kegiatan-kegiatan yang dipilih dan dilaksanakan.

Sesuai namanya, proker KKN individu covid merupakan program KKN yang dilaksanakan oleh seorang mahasiswa saja. Meskipun tetap harus bersinergi dengan aparat mulai dari tingkat RT, RW, atau kelurahan, namun KKN dengan mekanisme ini tidak dikerjakan dengan berkelompok. Selain itu, program yang diangkat harus terkait dengan kebutuhan masyarakat di masa wabah.

1. Penyesuaian Data Penduduk

Salah satu contoh proker KKN individu covid yang dapat diangkat adalah penyesuaian data penduduk. Program penyesuaian data penduduk sangat penting dilakukan, mengingat sejak wabah terjadi pemerintah gencar memberikan banyak alokasi bantuan untuk masyarakat. Bantuan tersebut mulai dari uang tunai, bimbingan pendidikan daring, atau penambahan kuota belajar.

Data penduduk yang tidak akurat tentu akan berakibat kepada pemberian bantuan yang tidak tepat sasaran. Banyak contoh di media, masyarakat yang melampiaskan kekesalannya kepada aparat setempat karena tidak mendapat bantuan. Sementara di tempat lain, terlihat warga yang tergolong mampu namun menerima bantuan dari pemerintah

Melakukan kegiatan penyesuaian data penduduk, mahasiswa harus berkoordinasi dengan petugas di wilayah tinggal, mulai dari tingkat terendah yaitu RT. Data penduduk yang ada harus benar-benar sesuai dengan kondisi warga saat ini, misalnya terkait dengan pekerjaan, atau penghasilan bulanan. Data tersebut selanjutnya akan diperbarui hingga ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu RW dan kelurahan.

Terkait dengan pembaruan data penduduk ini, mahasiswa dapat pula membantu petugas dengan cara manual door to door. Selain itu, mahasiswa juga dapat memberikan sumbangsihnya berupa pembuatan database penduduk RT-RW dalam bentuk aplikasi. Dengan demikian, petugas maupun warga dapat kapan saja mengakses data warganya, dan juga melakukan perbaikan jika diperlukan.

2. Sosialisasi Covid-19

Program selanjutnya yang dapat dilakukan adalah sosialisasi virus corona atau covid-19. Tak dipungkiri bahwa masih banyak masyarakat yang buta dengan keberadaan virus ini. Simpang siur informasi maupun minimnya akses informasi membuat warga hanya sedikit sekali memahami informasi terkait corona ini.

Mahasiswa dapat mengambil kegiatan ini sebagai contoh proker KKN individu covid 19, yaitu dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat sekitar tentang keberadaan virus ini. Peserta KKN individu dapat mempersiapkan penyuluhan tentang bahaya dari virus corona, update informasi sebaran virus corona, dan juga aturan-aturan pemerintah serta web resmi pemerintah terkait informasi covid.

Media yang digunakan pun dapat sangat beragam. Mahasiswa KKN bisa memanfaatkan media sosial seperti Instagram atau Facebook untuk mengunggah video pendek, lalu membagikannya kepada warga melalui ketua RT. Selain itu, penyuluhan secara langsung dengan menggunakan media Zoom atau Google Meet juga dapat menjadi alternatif.

Sosialisasi ini dapat ditindaklanjuti dengan pembuatan poster-poster edukasi terkait covid-19. Poster atau selebaran dapat dibuat dengan sederhana, menyesuaikan anggaran dan fasilitas yang ada, sepanjang digunakan secara efektif. Tempat-tempat strategis seperti papan pengumuman di desa, pos kamling, atau masjid dapat digunakan untuk menempel poster edukasi ini.

3. Edukasi Pencegahan Penularan Covid

Masih terkait dengan penyuluhan tentang bahaya virus corona, mahasiswa juga dapat membuat edukasi tentang pencegahan penularan covid-19. Pemerintah telah memberikan banyak bahan edukasi terkait pemutusan mata rantai covid-19. Edukasi yang bersumber dari pemerintah tersebut dapat digunakan sebagai bahan untuk penyuluhan di tingkat warga RT atau RW.

Pola pencegahan dengan “3M” yang pertama yaitu menggunakan masker, dapat dijabarkan lebih detail oleh mahasiswa terkait memilih masker yang aman. Selain itu, edukasi dapat dilanjutkan dengan memberikan pemahaman tentang mengganti dan mencuci masker kain, tidak menggunakan masker lebih dari 4 jam, serta cara menggunakan masker yang benar.

Edukasi berikutnya tentang menjaga jarak dan menghindari kerumunan, dapat pula dijabarkan sedemikian rupa, sehingga masyarakat mendapatkan pemahaman terkait pencegahan penularan virus corona. Mahasiswa dapat pula mengkreasikan dengan berbagai gambar atau video, serta menyampaikan dengan bahasa yang santai agar tidak timbul kesan menggurui warga.

Program ini masih bisa dilanjutkan melalui kerja sama dengan petugas RT, RW, atau kelurahan, salah satunya dengan mengadakan bak cuci tangan di beberapa tempat di lokasi KKN. Tidak perlu menggunakan standar tertentu, sepanjang menggunakan ember atau galon dengan kran dan menyediakan sabun cuci tangan, sesuai dengan anjuran dari pemerintah.

4. Bimbingan Belajar Daring

Wabah covid-19 mengharuskan siswa berpindah tempat belajar dari sekolah ke rumah. Hal ini tidak serta-merta membuat siswa menjadi semangat belajar. Faktanya, banyak siswa yang tidak bisa memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru secara daring. Apalagi, jika ada materi yang harus dipelajari sendiri, dan juga tugas-tugas yang harus diselesaikan.

Terkait dengan hal ini, mahasiswa KKN dapat memanfaatkan celah dengan menawarkan bimbingan belajar secara daring melalui berbagai media. Perangkat yang paling mudah digunakan tentu saja menggunakan aplikasi Whatsapp. Mahasiswa KKN dapat membantu siswa untuk memberikan penjelasan pada materi-materi pelajaran sekolah, tugas, atau  bimbingan persiapan ujian.

5. Belajar Mengaji Online

Selain kegiatan belajar di sekolah, kegiatan lain yang dapat diangkat sebagai contoh proker KKN individu covid 19 yaitu belajar mengaji. Mekanisme belajar di rumah memangkas jam belajar menjadi lebih singkat dari biasanya. Jadi dengan demikian, anak-anak memiliki lebih banyak waktu senggang yang harus dimanfaatkan serta diawasi dengan baik penggunaannya.

Kegiatan belajar mengaji dapat dilakukan sekaligus dengan program menghafal Al-Qur’an atau hadis. Anak-anak bisa menyetorkan hafalannya melalui voice note aplikasi Whatsapp, untuk selanjutnya mendapat review dari mahasiswa yang membimbing.

Program mengaji online ini tentu akan mengarahkan anak-anak kepada tambahan kegiatan yang positif. Selain itu, anak juga diarahkan tetap produktif selama berada di rumah, yaitu dengan menghafal Al-Qur’an atau hadis.

6. Pelatihan Membuat Hand Sanitizer

Program berikutnya yang juga dapat dilakukan secara individu adalah memberikan pelatihan membuat hand sanitizer dari bahan alami. Kebutuhan mencuci tangan terkadang terhambat dengan tidak ditemukannya bak cuci tangan. Untuk itu, hand sanitizer bisa menjadi solusi praktis, sebagai pengganti sabun yang dapat dibawa kemana saja.

KKN adalah kegiatan yang unik untuk mendapatkan banyak pengalaman langsung dari masyarakat. Dalam kondisi ini carilah ide untuk menulis bahan skripsimu. Kelemahan dan kekuatan yang terjadi di tengah masyarakat bagus untuk diteliti lebih lanjut secara ilmiah dengan metodologi yang valid. Pengaolahan data dan analisis data penelitian bisa dengan Jasa Olah Data aplikasi Eviews Amos Stata Lisrel SPSS Python RSstudio SmartPLS Minitab MatLab Mplus.

Itulah berbagai contoh proker KKN individu covid yang dapat diterapkan, mahasiswa tentu saja harus mempertimbangkan banyak hal sebelum memilih dan melaksanakannya. Selain ada atau tidaknya anggaran, jaringan koordinasi dengan petugas juga menjadi yang utama. Perlu diingat bahwa program-program tersebut harus dilaksanakan secara individu, dalam waktu yang relatif singkat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *