Ketahanan mental merupakan kemampuan seseorang mengendalikan emosi pada dirinya. Kemampuan ini harus Anda ajarkan dan latih kepada anak sejak usia dini. Ini bukan hal yang bisa anak dapatkan dalam waktu singkat sehingga Anda harus benar-benar memperhatikan proses perkembangan ketahanan mental anak. Anda dapat mengikuti tips membangun ketahanan mental anak agar anak tidak tumbuh dengan egois dan mudah lepas kendali.

Inilah 3 Tips Membangun Ketahanan Mental Anak Sejak Dini di Rumah

Membangun ketahanan mental pada anak usia dini tentu tidak mudah karena jalan pikiran anak dan orang dewasa berbeda. Kompleksnya emosi dan terbatasnya kosa kata yang anak pahami tentu akan menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua ketika melatih mental anak.

Selain itu, ego anak yang tinggi juga tak kalah berperan besar membuat pusing orang tua. Berikut ini adalah 3 tips membangun ketahanan mental anak yang dapat Anda ikuti.

Membiarkan Anak Merasakan Berbagai Emosi

Emosi bukan sesuatu yang bisa Anda deskripsikan atau jelaskan kepada anak. Anak akan kesulitan untuk memahami penjelasan Anda apabila mereka belum pernah merasakannya sendiri. Oleh karena itu, Anda harus membiarkan anak merasa sedih, senang, marah, kecewa, dan sebagainya.

Mengajari Anak bahwa Dunia Tidak Berpusat Padanya

Selalu memberikan apa yang anak mau merupakan tindakan yang tidak bagus. Hal ini dapat menyebabkan anak berpikir bahwa apa yang mereka inginkan harus mereka dapatkan. Biarkan anak merasa kecewa dengan tidak menuruti kemauannya. Rasa marah dan kecewa tersebut memang terlihat menyakitkan bagi orang tua, tetapi rasa itu akan lebih menyakitkan bila mereka rasakan saat sudah dewasa nanti.

Melatih Anak untuk Mengungkapkan Perasaannya

Ajarkan anak untuk menyampaikan perasaannya kepada siapa pun yang mereka inginkan. Hal ini penting agar anak tidak terbiasa menyimpan perasaannya. Karena memendam perasaan sama seperti bom waktu yang menunggu untuk meledak.

Sampai di sini saja pembahasan mengenai tips membangun ketahanan mental anak. Silakan pikirkan cara mana yang paling tepat untuk membantu anak mengendalikan emosi pada dirinya. Sebagai orang tua, Anda tentu tahu yang terbaik untuk anak Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *