Mengecek Plagiarism, Cek Plagiat,

Menurut Piaget, kemampuan kognitif anak memiliki tahapan perkembangan 4 tahapan. Setiap tahapannya menunjukkan kemampuan kognitif anak pada usianya. Jadi, Anda tidak bisa memaksakan anak-anak untuk memahami atau berpikir hal yang tidak sesuai dengan tahapan pengembangan kemampuan kognitif pada anak. Penyesuaian proses pembelajaran dengan tahap perkembangan kognitif yang benar dapat membantu anak lebih mudah memahami apa yang diajarkan.

4 Aktivitas Pendukung Proses Pengembangan Kemampuan Kognitif Anak

Untuk anak usia dini atau yang belum masuk ke dunia sekolah tentu membutuhkan cara perkenalan tersendiri untuk mempersiapkan kognitif anak tersebut. Hal ini bisa Anda lakukan dengan cara memahami tahapan kognitif anak Anda dan melakukan aktivitas-aktivitas tertentu.

Berikut ini adalah beberapa contoh aktivitas untuk membantu proses pengembangan kemampuan kognitif pada anak.

Permainan Peran

Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat terpisahkan dari kegiatan sosial. Permainan peran dapat membantu anak lebih mudah bersosialisasi dengan lingkungannya dan menaikkan kepercayaan dirinya. Bermain peran dengan teman-teman seusianya juga dapat meningkatkan imajinasi dari anak tersebut.

Permainan Susun Puzzle

Aktivitas bermain susun puzzle dapat membantu anak Anda melatih kognitifnya untuk menalar dan memecahkan masalah. Kemampuan kognitif yang satu ini penting untuk bekal anak masuk ke jenjang sekolah.

Pengenalan Gambar

Anda juga perlu melatih daya ingat anak agar anak tidak kesulitan untuk mengingat pelajaran apa yang dia pelajari. Aktivitas berkenalan dengan gambar dan bermain tebak-tebakan dapat membantu melatih daya ingat anak Anda.

Pengenalan Angka

Bukan hanya segi sosial dan kemampuan mengingatnya saja, Anda juga perlu melatih anak Anda pada bidang numerik atau matematis. Kenalkan angka-angka sejak dini agar anak  memahami konsep angka yang abstrak. Anda juga bisa menanamkan bahwa matematika itu menyenangkan agar anak  tidak merasa terbebani belajar materi matematika.  Nah, sekarang Anda bisa menerapkan contoh aktivitas yang dapat membantu proses pengembangan kemampuan kognitif tersebut. Setiap anak akan menghasilkan proses yang berbeda-beda sehingga Anda tidak perlu bingung bila hasilnya tidak sama. Anda hanya perlu menyesuaikan dengan minat anak Anda sehingga proses pengembangan kognitifnya tidak menimbulkan rasa tidak nyaman kepada anak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *