Contoh Kenang Kenangan KKN Untuk Desa

Meninggalkan desa KKN, biasanya membuat kelompok mahasiswa berpikir keras untuk mencari ide souvenir yang menarik. Berbagai referensi yang menampilkan contoh kenang kenangan KKN untuk desa, kebanyakan memberikan ide serupa yaitu plakat. Namun demikian, sebenarnya banyak jenis barang atau kenangan lain yang bisa diberikan oleh mahasiswa KKN setelah program selesai, seperti di bawah ini:

1. Jam Dinding

Pilihan pertama adalah sebagai contoh kenang kenangan KKN untuk desa adalah jam dinding. Souvenir ini bisa dipilih sebagai kenang-kenangan dengan harga yang terjangkau. Jam dinding dengan baterai A2 atau A3, berada di kisaran harga 30 ribu sampai 40 ribu rupiah.

Dengan harga tersebut, peserta KKN bisa memodifikasinya dengan berbagai model custom. Misalnya, bisa dengan mencantumkan logo universitas dan tulisan ‘KKN’ di bagian lantai jam dinding tersebut. Lalu, tentukan berapa atau untuk siapa saja souvenir tersebut akan diberikan.

2. Flashdisk Custom

Ada kenang-kenangan unik yang juga bisa dipilih peserta KKN sebelum meninggalkan lokasi, yaitu flashdisk. Supaya lebih unik, flashdisk dapat dibuat dalam bentuk custom dengan desain sesuai dengan keinginan sendiri. Saat ini, banyak jasa-jasa pembuatan souvenir yang menawarkan berbagai model flashdisk ini supaya menjadi menarik dan bisa menjadi pilihan untuk kenang-kenangan.

Dari segi harga, flashdisk juga tidak terlalu mahal. Selain itu, flashdisk juga sudah menjadi kebutuhan yang penting untuk dimiliki. Tidak hanya bagi pekerja, tetapi juga untuk mahasiswa atau pelajar. Model-model flashdisk pun kian beragam, mulai dari bentuk kartu, kayu, atau kombinasi casing kulit dan plastik.

3. Masker dan Bak Cuci Tangan

Masa pandemi membuat kreativitas seseorang semakin meningkat. Dalam hal ini, termasuk pula ketika mahasiswa ingin meninggalkan kenangan baik di desa KKN. Program pemerintah tentang 3M, dua di antaranya adalah menggunakan masker dan mencuci tangan.

Program ini bisa dikreasikan oleh mahasiswa dengan memberikan kenang-kenangan berupa masker dengan desain atau motif yang unik. Misalnya, masker batik atau masker dengan border ‘KKN’. Selain itu, mahasiswa juga bisa memberikan kenang-kenangan positif berupa bak cuci tangan di lokasi KKN. Selain mendukung program pemerintah, hal tersebut tentu akan memberikan manfaat jangka panjang.

4. Hiasan di Poskamling

Dengan budget yang terbatas, mahasiswa harus berpikir untuk memberikan kenang-kenangan yang awet. Hal ini bisa disiasati dengan memberikan souvenir yang tidak hanya berupa barang, tetapi juga hal lain yang akan tertinggal indah dalam waktu lama.

Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan menghias pos kamling atau pos ronda di lokasi KKN. Umumnya, wilayah desa memiliki pos untuk bergiliran jaga malam. Peserta KKN bisa meluangkan sedikit anggaran untuk membuat tempat tersebut lebih bersih dan rapi, serta semakin cantik dengan warna cat yang baru serta ornamen-ornamen kreatif lainnya.

5. Tempat Sampah

Ide lain yang bisa diterapkan adalah dengan memberikan tempat sampah di lokasi KKN. Tidak sedikit wilayah desa yang belum memiliki tempat sampah, sehingga mengarahkan masyarakat membuang sampah sembarangan di sungai atau di mana pun.

Pemberian tempat sampah ini bisa diberikan kepada rumah-rumah, atau dengan membangun satu atau dua spot pembuangan sampah di lokasi KKN. Tempat pembuangan sampah ini sekaligus dapat digunakan untuk mengedukasi masyarakat tentang kebersihan, dan memisahkan sampah organic dan anorganik.

Ragam contoh kenang kenangan KKN untuk desa setelah program berakhir, tidak harus berupa barang apalagi sekadar plakat. Generasi mahasiswa sekarang tentu sudah lebih kreatif dalam memilih barang yang unik untuk diberikan. Hal terpenting adalah, souvenir tersebut bisa memberikan manfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *