Menulis karya ilmiah seperti skripsi memiliki tantangan tersendiri. Salah satu tantangan yang harus dihadapi adalah plagiarisme atau plagiasi. Sudah ada beberapa contoh publik figur dan akademisi yang harus meminta maaf karena terkena masalah plagiasi.
Isu tentang plagiarisme memang bisa dibilang cukup sensitif. Seorang guru besar bisa saja dibatalkan gelarnya jika ketahuan melakukan tindakan plagiasi. Karenanya plagiarisme di dalam dunia akademik adalah salah satu hal yang diharamkan.
Tidak terkecuali bagi mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi. Jangan sampai karya yang telah disusun secara susah payah justru dibatalkan karena mengandung unsur plagiasi. Lalu apa sebenarnya plagiasi pada skripsi, berikut Magna Statistika merangkumnya untuk pembaca.
Pengertian plagiasi
Plagiasi secara definitif dapat diartikan sebagai perbuatan menjiplak karya atau gagasan orang lain untuk diklaim sebagai hasil karya atau gagasannya sendiri. Plagiasi juga bisa diartikan dengan menggunakan atau mengutip karya orang lain tanpa menyebutkan sumbernya sehingga menimbulkan asumsi yang keliru tentang asal usul dari karya itu.
Beberapa ahli bahkan menyamakan tindakan plagiasi sebagai pencurian, pembajakan, hingga penyalahgunaan suatu karya atau gagasan. Tindakan plagiasi tentunya merupakan tindakan yang tidak dapat dibenarkan karena merugikan pemilik asli suatu karya.
Seseorang bisa dikatakan sebagai plagiator atau seseorang yang melakukan plagiasi jika ia menggunakan hasil karya orang lain dan diakuinya sebagai hasil karyanya sendiri.
Jenis-jenis plagiasi
Plagiasi atau plagiarisme bisa dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu plagiarisme total, plagiarisme parsial, auto-plagiasi, serta plagiarisme antar bahasa.
Plagiarisme total adalah ketika seseorang melakukan penjiplakan secara keseluruhan terhadap karya orang lain dan mengakuinya sebagai karya otentiknya diri sendiri. Sedangkan plagiarisme parsial dilakukan dengan mengambil sebagian dari hasil karya orang lain untuk dimasukkan ke karyanya sendiri tanpa menyebutkan sumbernya.
Berbeda dengan kedua jenis sebelumnya, auto-plagiasi dilakukan dengan melakukan copy paste dari sejumlah karya orang lain ke dalam karyanya sendiri tanpa menyebutkan sumbernya sama sekali. Sedangkan plagiasi antar bahasa adalah plagiasi yang dilakukan dengan menerjemahkan suatu karya dari bahasa asing ke dalam bahasanya sendiri tanpa menyebutkan sumber asalnya.
Baca Juga Tahap-tahap dalam Mengerjakan Skripsi yang Wajib Mahasiswa Akhir Ketahui
Cara menghindari plagiasi pada skripsi
Pada penulisan skripsi, plagiasi bisa dihindari dengan beberapa cara.
Pertama, plagiasi bisa dihindari dengan mengutip tulisan orang atau perkataan orang lain. Terdapat beberapa aturan dalam membuat suatu kutipan. Kutipan bisa dibedakan dengan kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.
Kemudian, plagiasi juga bisa dihindari dengan cara merangkum suatu tulisan menjadi tulisan yang baru. Misalnya satu halaman pada suatu tulisan diambil intisarinya dan diringkas hanya menjadi satu paragraf. Teknik ini cukup mudah dilakukan jika dilatih secara terus menerus.
Ketiga, plagiasi bisa dihindari dengan cara memparafrase atau membahasakan kembali. Parafrase merupakan cara paling umum yang bisa dilakukan untuk menghindari plagiasi pada skripsi. Itulah pengenalan singkat tentang plagiasi pada skripsi dan cara mudah untuk menghindarinya.Artikel ini telah diterbitkan oleh Magna Statistika. Hubungi Magna Statistika dan dapatkan layanan semua permasalahan statistik terbaik dan bisa diandalkan.
Referensi Belajar Teori Menulis Skripsi Tesis
Manfaat Skripsi yang Jarang Diketahui Mahasiswa
Analisis Data Penelitian Skripsi: Tujuan, Tahapan, Hingga Metode