Pengabdian masyarakat menjadi salah satu program yang wajib diikuti oleh mahasiswa. Setiap universitas mengadakan program ini sebagai salah satu syarat kelulusan. Program pengabdian masyarakat di tengah pandemi tetap diusahakan berjalan dengan langkah-langkah khusus. Berikut akan dibahas seperti apa langkah aman menjalani kegiatan ini di era pandemi:
1. Manfaatkan Teknologi
Kemajuan teknologi sangat membantu masyarakat beraktivitas selama masa pandemi ini. Mahasiswa yang menjalani program pengabdian masyarakat juga sangat disarankan untuk memanfaatkan teknologi seoptimal mungkin. Mulai dari pihak kampus yang akan memberikan pembekalan lewat pertemuan daring. Instruksi dari pembimbing juga sebaiknya diberikan secara daring tanpa membutuhkan pertemuan langsung.
Program yang dijalankan selama pengabdian masyarakat juga bisa dilakukan secara online. Jadi di sinilah kreativitas mahasiswa akan diuji untuk menghasilkan program-program menarik tanpa harus melanggar protokol kesehatan. Koordinasi antar mahasiswa dalam satu kelompok juga harus dilakukan secara online demi mengurangi interaksi langsung selama masa pandemi.
2. Terapkan Protokol Kesehatan
Mahasiswa yang menempuh program pengabdian masyarakat tetap bisa turun langsung ke masyarakat. Namun penerapan protokol kesehatan harus selalu dijaga demi kenyamanan mahasiswa maupun masyarakat yang terlibat. Usahakan untuk tidak menimbulkan kerumunan, selalu memakai masker setiap beraktivitas di tengah masyarakat, juga mencuci tangan sesering mungkin.
Sebisa mungkin hindari mobilitas yang tidak diperlukan. Jika kegiatan dan koordinasi bisa dilakukan secara online maka tak perlu dilakukan pertemuan langsung. Pastikan untuk tetap menjaga jarak baik dengan teman dalam satu kelompok maupun masyarakat yang terlibat di program pengabdian.
3. Ciptakan Program sesuai Sasaran
Selama menjalani pengabdian masyarakat di tengah pandemi, mahasiswa harus kreatif membuat program. Program kerja yang diciptakan harus bisa memberi manfaat bagi masyarakat namun tetap tidak melanggar protokol kesehatan. Lihat dulu seperti apa kondisi masyarakat sehingga program yang diadakan bisa sesuai dengan kebutuhan mereka.
Program yang dilaksanakan sebaiknya bisa langsung tepat sasaran agar hemat waktu juga tenaga. Tanyakan langsung kepada masyarakat di lokasi pengabdian, apa yang mereka butuhkan dan bantuan apa yang ingin didapat dari mahasiswa. Ini akan sangat membantu mahasiswa untuk menjalankan program yang tepat tanpa membuang-buang waktu.
4. Pilih Lokasi yang Dekat
Pandemi mengharuskan masyarakat untuk membatasi mobilitas. Sangat disarankan untuk memilih lokasi pengabdian yang dekat dengan domisili mahasiswa. Pihak universitas seharusnya bekerja sama untuk mengatur agar lokasi pengabdian mahasiswa tidak jauh dari wilayah domisili. Ini dilakukan untuk membatasi mobilitas dan menurunkan resiko penularan COVID-19.
5. Salurkan Bantuan Sosial
Situasi pandemi membuat banyak orang berada di posisi yang sulit, terutama dari segi ekonomi. Tentu sudah menjadi kewajiban bagi mahasiswa dalam program pengabdian masyarakat ini untuk peduli. Tidak hanya menjalankan program-program demi memenuhi syarat pengabdian, namun salurkan juga bantuan sosial kepada masyarakat. Langkah tersebut menjadi bukti bahwa mahasiswa juga peduli terhadap kondisi masyarakat saat ini.
Penyaluran bantuan sosial di masa pandemi ini tentu akan sangat bermanfaat bagi masyarakat. Bentuk bantuan yang disalurkan bisa berupa bahan makanan atau sembako maupun uang. Terutama bagi masyarakat yang harus kehilangan pekerjaan akibat situasi pandemi yang sudah berlangsung 1 tahun ini.
Pengabdian masyarakat di tengah pandemi mungkin tak mudah untuk dijalani. Namun, kegiatan ini tetap harus dijalani oleh mahasiswa dan akan menjadi pengalaman yang sangat berharga. Program pengabdian di masa pandemi justru akan memberi makna yang lebih berarti bagi mahasiswa maupun masyarakat.